Cast:
The Warren Family (The Demonologist):
Vera Farmiga as Lorraine Warren
Patrick Wilson as Ed Warren
Sterling Jerkins as Judy warren
The Perron Family:
Ron Livingstone as Mr. Perron
Lily Taylor as Mrs. Perron
Shanley Caswell as Andrea
Hayley McFarland as Nancy
Joey King as Christine
MacKenzie Foy as Cindy
Kyla Deaver as April
PART I
The Warren Family (The Demonologist):
Vera Farmiga as Lorraine Warren
Patrick Wilson as Ed Warren
Sterling Jerkins as Judy warren
The Perron Family:
Ron Livingstone as Mr. Perron
Lily Taylor as Mrs. Perron
Shanley Caswell as Andrea
Hayley McFarland as Nancy
Joey King as Christine
MacKenzie Foy as Cindy
Kyla Deaver as April
PART I
Sesosok boneka berwajah menyeramkan menghiasi layar. Mata boneka itu pecah, namun tatapannya masih mengerikan. Di sebuah ruangan, dua orang mahasiswi keperawatan dan seorang mahasiswa duduk berjajar menghadap sepasang paranormal. Mereka berkonsultasi tentang gangguan aneh yang terjadi di apartemen mereka.
Kejadian aneh dimulai saat mereka mendapatkan hadiah sebuah boneka. Awalnya, dua gadis itu sering bermain bersama dengan boneka tersebut, tapi karena kesibukan kuliah mereka, boneka itupun pada akhirnya sering ditinggal sendirian di apartemen. Suatu malam, saat kedua gadis itu pulang dari bepergian, mereka mendapati secarik kertas bertuliskan : MISS ME? Di depan pintu apartemen. Mereka pun masuk dengankebingungan. Boneka Annabelle sudah duduk manis di lorong depan pintu, menggenggam beberapa krayon. Ekspresi terkejut sekaligus takut terpancar dari kedua wajah gadis itu. Mereka lebih terkejut lagi saat melihat kamar tempat mereka meletakkan Annabelle berantakan luar biasa. Kursi dan sofa terbalik, kain-kain sobek, lampu dan kaca pigura retak, coretan krayon di dinding, di lantai, bahkan di plafon bertuliskan MISS ME? Dengan krayon merah. Belum habis keterkejutan mereka, sebuah krayon berwarna merah menggelinding ke dalam ruangan. Krayon itu tadi dipegang Annabelle. Spontan, salah seorang gadis itu merenggut Annabelle dari lantai, membawanya keluar dan melemparnya ke bak sampah. Merekapun tidur seolah tak terjadi apa-apa. Tengah malam menjelang pagi, terdengar suara gedoran yang sangat keras di pintu depan. Kedua gadis itu terbangun, merasa akan marah karena dibangunkan sedini itu. Tak ada siapa-siapa dibalik pintu. Gadis yang membuka pintupun kebingungan. Tepat saat ia menoleh pada temannya, pintu kamar yang tadi berantakan seolah ada menggedor. Gadis yang di depannya terlonjak kaget. Dengan takut-takut, ia membuka pintu kamar itu. Dan, wajah ketakutan yang sangat terlihat jelas darinya.
Lampu dinyalakan, proyektor di matikan, adegan selesai. Ternyata, adegan tadi adalah salah satu file pengusiran setan yang dipresentasikan oleh Ed dan Lorraine Warren, sepasang paranormal atau ahli perhantuan yang terkenal di jamannya (mereka tokoh nyata lho). Banyak yang mengacungkan tangan saat forum tanya jawab dibuka. Salah satunya, “ Dimana boneka Annabelle itu sekarang?”
Harrisville, Rhode Island, tahun 1971.
Di sebuah rumah pertanian, satu keluarga sedang mulai pindahan rumah. Rumah pertanian itu sangat indah. Rumah kayu dua lantai, bercat putih, dengan halaman yang luas. Di sekelilingnya, terdapat pohon-pohon besar yang rindang. Saat itu menjelang musim dingin, jadi pohonnya terlihat seram karena hanya menyisakan dahan dan ranting. Semak-semak di sekelilingnya pun masih tumbuh tinggi tak terawat. Di belakang rumah, terdapat sebuah danau kecil. Di pinggir danau itu, ada sebuah pohon besar yang cabangnya menaungi dek kayu yang agak menjorok ke danau. Hawa dingin membuat danau itu terlihat berwarna gelap dan terkesan seram. Karena ini film misteri, jadi tempat bagus pun jadi mengerikan kesannya. Padahal, rumah itu sempurna lho. Tempatnya tenang, halamannya luas, teduh, ada danaunya pula. Benar-benar sebuah rumah impian, menurutku.
Begitu pula dengan keluarga Perron. Mereka pindah dari New Jersey ke rumah itu agar 5 anak mereka punya ruang yang luas untuk bercengkerama di tempat yang teduh dan damai. Mereka tidak tahu bahaya apa yang sudah menanti di rumah itu.
Tuan dan Nyonya Perron turun dari mobil beserta ke lima putrinya yang cantik-cantik. Mereka terkesima melihat rumah baru mereka. Andrea, putrid tertua mereka, sepertinya agak keberatan untuk pindah, ia menyebut tempat barunya sebagai tempat antah berantah. Ayah dan ibunya tidak menganggap itu hal yang serius. Mereka pun mulai berebut memilih kamar. Andrea mendapat kamar pribadi. Nancy dan Catherine satu kamar. Cindy dan April juga sekamar. Mereka mulai berbenah bersama para tukang pindahan yang mengangkuti barang-barang mereka dari rumah lama. Cindy memasang sebuah lonceng angin di beranda belakang. Ada satu hal yang aneh pagi itu. April mempunyai seekor anjing bernama Sadie, dan anjing itu tidak mau masuk ke dalam rumah sama sekali.
Saat Cindy sedang memasang lonceng angin, ia melihat adiknya, April sedang duduk di atas akar pohon besar di pinggir danau. Ia pun memanggilnya. Ternyata, April sedang memainkan sebuah kotak music yang ia temukan di bawah pohon besar itu. Kotak musik itu berbentuk rumah sirkus. Bagian bawahnya berbentuk silinder, tutupnya berbentuk payung terbuka. Bagian luarnya berwarna merah garis-garis putih vertikal. Saat tutupnya dibuka, music khas kotak music akan berbunyi. Dari bagian bawah, akan muncul kepala badut yang menurutku tidak lucu sama sekali. Serem malah. Di bagian tutupnya, ada cermin berputar-putar selama music berbunyi. Saat musiknya berhenti, April menoleh ke belakang, ke batang pohon, seolah ia melihat sesuatu lewat cermin berputar-putar itu. Tapi, karena yang dilihatnya hanya batang pohon, ia pun pasang wajah cuek dan kembali ke rumah karena Cindy memanggilnya. Bukan hal yang mengerikan berarti.
Malam pun tiba. Euphoria pindah rumah baru membuat ke lima putri tak bisa tidur awal. Mereka bermain hide and clap, semacam petak umpet dengan petunjuk tepuk tangan tiga kali. Catherine yang jaga. Matanya ditutup kain, tubuhnya diputar-putar. Ia harus menemukan ke empat saudarinya mengikuti suara tepuk tangan yang mereka berikan. Cindy bersembunyi di sebelah dresser. Hampir ketangkap, tapi tidak jadi karena Catherine mendengar tepukan lagi dari ruangan di sebelahnya. Ruangan itu gelap saat dibuka. Di hadapan Catherine, berdiri sesosok gadis berambut panjang. Kupikir hantunya sudah akan muncul. Ternyata itu Nancy. Saat Catherine menangkap Nancy, dinding kayu di belakang mereka ambrol. Mereka pun menjerit. Mr. Perron segera berlari ke gudang itu. Ternyata, dinding yang ambrol tadi menyembunyikan sebuah ruangan bawah tanah. Mr. Perron pun membukanya. Ia meminta korek api untuk menerangi ruangan (kok gak lilin saja sih, kan lebih tahan lama ). Ia memeriksa ruangan bawah tanah itu. Keluarganya di atas penasaran dan melongok ke bawah. Mr. Perron tak melihat banyak, ia pun keluar ruangan itu karena tak tahan dengan pengapnya. Ia menyuruh anak-anaknya untuk berhenti bermain karena sudah waktunya tidur. Di luar, Sadie si anjing masih menyalak tak karuan. Mr. Perron khawatir karena tak mengikatnya. Mrs. Perron berterimakasih pada suaminya atas rumah ini dan semuanya. Mereka pun tidur.
Paginya, Mrs. Perron (selanjutnya kusebut Ibu saja ya biar mudah, Mr. Perron kusebut Ayah) terbangun dengan memar aneh di betisnya. Ia mengacuhkan hal itu. Ia pun memeriksa anak-anaknya dan menanyakan bagaimana tidur mereka. Mereka menjawab kalau udaranya sangat dingin. Saat itu memang awal musim dingin. Andrea keluar dari kamar mandi dan complain kalau toiletnya tak berfungsi. Ia juga mengatakan kalau semalam ada bau menyengat seperti bangkai di kamarnya, tapi pagi ini bau itu menghilang. Ibu pun tak menggubrisnya. Ibu turun ke bawah dan heran karena jam dentang yang di ruang tamu mati di pukul 03.07. ibu mendengar ada aktifitas di gudang. Ternyata ayah memeriksa ruang bawah tanah itu lagi. Ibu ikut masuk untuk melihat. Gelap, sarang laba-laba di mana-mana, kotor dan berdebu. Ada banyak barang di sana, tertutup kain-kain putih. Ibu melihat ada sebuah piano dan mencobanya. Tak berfungsi. Ayah bilang siapa tahu barang-barang itu masih ada yang bisa digunakan, jadi ia akan memilahnya. Ibu menawarkan ayah secangkir kopi. Ia keluar karena ruangan bawah tanah itu begitu dingin. Tak lama, ayah pun menyusul keluar. Ibu menuju dapur dan heran lagi karena jam di situ juga mati di pukul 03.07. Ia mendengar suara April yang memanggil-manggil Sadie, dan bertanya pada ibunya di mana anjingnya berada. Ibu menjawab, mungkin Sadie di luar, dan meminta April mencarinya. April pun berlari-lari ke luar. Ibu menunjukkan pada ayah keanehan jam yang mati di waktu yang sama. Ayah bilang mungkin hanya kebetulan.
Malam pun tiba. Euphoria pindah rumah baru membuat ke lima putri tak bisa tidur awal. Mereka bermain hide and clap, semacam petak umpet dengan petunjuk tepuk tangan tiga kali. Catherine yang jaga. Matanya ditutup kain, tubuhnya diputar-putar. Ia harus menemukan ke empat saudarinya mengikuti suara tepuk tangan yang mereka berikan. Cindy bersembunyi di sebelah dresser. Hampir ketangkap, tapi tidak jadi karena Catherine mendengar tepukan lagi dari ruangan di sebelahnya. Ruangan itu gelap saat dibuka. Di hadapan Catherine, berdiri sesosok gadis berambut panjang. Kupikir hantunya sudah akan muncul. Ternyata itu Nancy. Saat Catherine menangkap Nancy, dinding kayu di belakang mereka ambrol. Mereka pun menjerit. Mr. Perron segera berlari ke gudang itu. Ternyata, dinding yang ambrol tadi menyembunyikan sebuah ruangan bawah tanah. Mr. Perron pun membukanya. Ia meminta korek api untuk menerangi ruangan (kok gak lilin saja sih, kan lebih tahan lama ). Ia memeriksa ruangan bawah tanah itu. Keluarganya di atas penasaran dan melongok ke bawah. Mr. Perron tak melihat banyak, ia pun keluar ruangan itu karena tak tahan dengan pengapnya. Ia menyuruh anak-anaknya untuk berhenti bermain karena sudah waktunya tidur. Di luar, Sadie si anjing masih menyalak tak karuan. Mr. Perron khawatir karena tak mengikatnya. Mrs. Perron berterimakasih pada suaminya atas rumah ini dan semuanya. Mereka pun tidur.
Paginya, Mrs. Perron (selanjutnya kusebut Ibu saja ya biar mudah, Mr. Perron kusebut Ayah) terbangun dengan memar aneh di betisnya. Ia mengacuhkan hal itu. Ia pun memeriksa anak-anaknya dan menanyakan bagaimana tidur mereka. Mereka menjawab kalau udaranya sangat dingin. Saat itu memang awal musim dingin. Andrea keluar dari kamar mandi dan complain kalau toiletnya tak berfungsi. Ia juga mengatakan kalau semalam ada bau menyengat seperti bangkai di kamarnya, tapi pagi ini bau itu menghilang. Ibu pun tak menggubrisnya. Ibu turun ke bawah dan heran karena jam dentang yang di ruang tamu mati di pukul 03.07. ibu mendengar ada aktifitas di gudang. Ternyata ayah memeriksa ruang bawah tanah itu lagi. Ibu ikut masuk untuk melihat. Gelap, sarang laba-laba di mana-mana, kotor dan berdebu. Ada banyak barang di sana, tertutup kain-kain putih. Ibu melihat ada sebuah piano dan mencobanya. Tak berfungsi. Ayah bilang siapa tahu barang-barang itu masih ada yang bisa digunakan, jadi ia akan memilahnya. Ibu menawarkan ayah secangkir kopi. Ia keluar karena ruangan bawah tanah itu begitu dingin. Tak lama, ayah pun menyusul keluar. Ibu menuju dapur dan heran lagi karena jam di situ juga mati di pukul 03.07. Ia mendengar suara April yang memanggil-manggil Sadie, dan bertanya pada ibunya di mana anjingnya berada. Ibu menjawab, mungkin Sadie di luar, dan meminta April mencarinya. April pun berlari-lari ke luar. Ibu menunjukkan pada ayah keanehan jam yang mati di waktu yang sama. Ayah bilang mungkin hanya kebetulan.
April masih mencari anjingnya sambil memanggil-manggil nama anjing itu. Ayah dan ibu dikejutkan oleh teriakan April dari luar. Mereka pun segera berlari menghampirinya. Ibu langsung menutup wajah saking terkejutnya. Di hadapan mereka, anjing kesayangan mereka telah mati, di bawah pohon di dekat dinding rumah.
Di rumah keluarga Warren.
Ed menerima tamu (sepertinya dari Vatikan, karena ia sedang mengusahakan ijin resmi dari Vatikan untuk kegiatan pengusiran setan). Ia membawa tamunya ke sebuah ruangan khusus di rumahnya, yang ia gunakan sebagai tempat menyimpan ratusan barang-barang yang dikutuk ataupun bersihir. Tamu itu memeriksa ke sekitar. Ia menanyakan di mana boneka Annabelle berada. Ed pun mengajaknya melihat boneka itu. Annabelle tersimpan rapid an terkunci di sebuah kotak kaca agar tak lagi berpindah-pindah tempat. Saat mereka berbincang-bincang, tiba-tiba ada suara benda terjatuh. Judy, putrid Ed, jatuh terduduk di depan pintu. Ed pun meminta Judy untuk keluar dengan peringatan bahwa ia tidak boleh masuk ruangan itu lagi. Sebelum Judy keluar, Ed memastikan bahwa Judy tidak menyentuh apapun di ruangan itu. Annabelle dishoot close up, seolah sebuah ancaman bagi Judy. Aslinya, boneka Annabelle itu bentuknya lucu. Terbuat dari kain berwarna pink. Sama-sama berwujud anak perempuan, tapi tidak seseram di film ini. Adegan selanjutnya adalah keakraban dan kehangatan keluarga Warren menjelang makan malam.
Kita pindah lagi ke rumah keluarga Perron.
Rumah itu sudah gelap. Terlihat kuburan Sadie di halaman belakang. Anak-anak sudah tidur. Saatnya terror di mulai. Waktu menunjukkan pukul 03.07. Jam pun berhenti berdetak. Di kamar Nancy, gangguan menyasar Catherine yang tidur di ranjang sebelahnya. Ada yang menarik-narik kaki Catherine. Setengah mengantuk, Catherine pun mengira Nancy yang melakukannya. Ia meminta Nancy untuk berhenti. Nancy menjawab tidak melakukan apapun. Ada bau busuk yang menyeruak. Catherine mengira Nancy kentut. Mereka sama-sama tidak sadar apa yang terjadi. Di lantai bawah, ayah tertidur di meja kerjanya, dan terbangun karena suara tivi yang menampilkan gambar buram bersemut. Ayahpun mematikan tivi. Ada suara-suara dari ruangan lain. Ayah mengikuti asal suara itu, ke dapur, ke gudang, ke halaman belakang, tidak ada apapun. Suara berpindah dari lantai atas.
Rumah itu sudah gelap. Terlihat kuburan Sadie di halaman belakang. Anak-anak sudah tidur. Saatnya terror di mulai. Waktu menunjukkan pukul 03.07. Jam pun berhenti berdetak. Di kamar Nancy, gangguan menyasar Catherine yang tidur di ranjang sebelahnya. Ada yang menarik-narik kaki Catherine. Setengah mengantuk, Catherine pun mengira Nancy yang melakukannya. Ia meminta Nancy untuk berhenti. Nancy menjawab tidak melakukan apapun. Ada bau busuk yang menyeruak. Catherine mengira Nancy kentut. Mereka sama-sama tidak sadar apa yang terjadi. Di lantai bawah, ayah tertidur di meja kerjanya, dan terbangun karena suara tivi yang menampilkan gambar buram bersemut. Ayahpun mematikan tivi. Ada suara-suara dari ruangan lain. Ayah mengikuti asal suara itu, ke dapur, ke gudang, ke halaman belakang, tidak ada apapun. Suara berpindah dari lantai atas.
Ayahpun segera berlari menaiki tangga. Hah! Ada wanita berambut panjang dan berwajah putih berdiri di tangga. Ternyata Andrea bermasker. Ia mengatakan Cindy tidur berjalan lagi dan masuk ke kamarnya. Ayah segera berlari ke kamar Andrea. Di sana, Cindy tertidur berdiri, kepalanya membentur-bentur lemari antik yang sejak awal kepindahan sudah ada di sana. Andrea ingat pesan ibunya untuk tak membangunkan Cindy jika sedang tidur berjalan. Ayah memapah Cindy kembali ke kamarnya.