Senin, 13 Juni 2022

Sinopsis Lengkap Drama Korea Eve Episode 1 Part 1

Pemain utama : Seo Yea Ji as Lee Ra El, jenius, cantik, cenderung berbahaya.
Lee Sang Yeob as Seo Eun Pyung, mantan pengacara, anggota dewan nasional termuda.
Park Byung Eun as Kang Yoon Gyeum, CEO LY Group, menantu Perdana Menteri.
Yoo Sun as Han So Ra, putri Perdana Menteri, istri CEO Kang.

     Drama ini sekilas mirip The Penthouse dari sisi karakter orang-orangnya dan ketegangan ceritanya. Bukan drama yang nyaman di hati tapi segar di mata. Demi Seo Yea Ji yang cantiknya kelewatan, mari kita mulai.
     Episode pertama ini diawali dengan sebuah acara konferensi pers CEO LY Group, salah satu perusahaan terbesar di Korea, yang telah berhasil membawa keuntungan 110 miliar dollar bagi perusahaan dan negara. CEO Kang terlihat sebagai seseorang yang sangat mampu di bidangnya, meski pancaran matanya tidak hidup. Selain mendapat apresiasi, konferensi pers itu juga terganggu oleh rumor skandal CEO Kang dengan seorang wanita misterius. Gosip menyebar dengan cepat di dunia maya. Di sisi lain, kita juga akan diperkenalkan dengan karakter Han So Ra, istri CEO Kang sekaligus putri seorang politikus elit atau biasa disebut Perdana Menteri. Han So Ra tampil begitu cantik, anggun, berkelas dan arogan. Di sebuah butik, tempat ia bersiap untuk berbelanja, asistennya menyuguhi rumor tentang suaminya.
     Baru saja selesai menyampaikan sambutan kesuksesannya, CEO Kang langsung diberondong para wartawan perihal gosip skandalnya itu. Scene awal ditutup dengan wajah CEO Kang yang tertekan, lelah lahir batin, menuju ke sebuah rumah yang nyaman. Di sana, sudah ada seorang perempuan berambut hitam kelam dikepang, menyambutnya dengan sebuah pelukan, dan berusaha menenangkan CEO Kang. Tanpa CEO Kang sadari, wajah perempuan itu justru menunjukkan kebencian. Mengapa begitu? Dia lah Lee Ra El (Seo Yea Ji), tokoh sentral dari drama ini.
     Karakter berikutnya yang diperkenalkan adalah Han Pan Ro (Jeon Kuk Hwan), ayah dari Han So Ra, mertua dari CEO Kang. Seorang politikus (PM) yang levelnya bukan kaleng-kaleng di negara itu, sekaligus pemilik LY Group. Sayangnya, karakter ini dari awal sudah diperkenalkan dengan cara yang tidak menyenangkan. Di sebuah rumah super megah, dengan halaman super luas, seorang lelaki yang wajahnya babak belur sedang terikat di sebuah gawang kecil. Mulutnya pun disumpal kain. Di depannya, Han Pan Ro, menyuruh seorang lelaki babak belur lain untuk mengayunkan tongkat golf kepada rekannya yang diikat itu. Mereka berdua dianggap sebagia penghianat, yang membocorkan rahasia perusahaan. Jadi, mereka berdua memang dimaksudkan untuk dihukumbalias dihabisi. Dengan dalih jika pukulannya meleset, maka lelaki yang disuruh memukul tadi juga akan mati. Tentu saja ia meleset. Dengan sigap, atas perintah Han Pan Ro, para pengawalnya menyeret lelaki itu, mengikat dan menyumpal mulutnya, sama seperti rekannya. Mereka menjerit memohon untuk diampuni, tapi tak digubris, malah disiram seember darah binatang, untuk kemudian dipanggilkan anjing-anjing galak yang sengaja dibuat kelaparan, untuk mengoyak mereka sampai mati. Satu kata untuk Han Pan Ro, KEJI.
     Di tengah eksekusi itu, Han Pan Ro mendapat kabar tentang skandal menantunya. Ia pun murka. Serta-merta dihubungilah putrinya untuk dimaki-maki, dianggap tidak becus menjaga suami. Han So Ra memang putri kesayangan ayahnya, tapi ia tahu tidak boleh membuat masalah dengan ayahnya. So Ra berjanji akan menyelesaikan masalah itu pada ayahnya. Ia pun menghubungi anggota dewan Park untuk menghapus semua gosip itu di media. Sayangnya, gosip itu telah menyebar terlalu jauh.
     Di kantor Dewan Nasional, Seo Eun Pyung (Lee Sang Yeob), seorang anggota Dewan Nasional termuda, mantan pengacara kemanusiaan, juga mendengar rumor itu dari celetukan para koleganya. Dari ekspresinya, ia seperti paham betul apa yang sedang orang-orang itu bicarakan, namun ia memilih diam dan mencerna segalanya.
     Sebelum semua kerusuhan itu, tiga bulan sebelumnya, CEO Kang, Istrinya, dan Putrinya yang cantik sedang berada di dalam mobil. Mereka hendak ke TK Liyan, TK elit tempat putri mereka bersekolah. Hanya obrolan-obrolan sederhana tentang bagaiman putri mereka yang sudah 6 tahun itu masih harus menggunakan popok karena belum berhasil toilet training, kode apa yang harus putrinya gunakan jika ia kebelet (ini sepertinya sepele, tapi detail obrolan seperti ini biasanya akan merujuk ke tindakan di masa depan) atau obrolan biasa lain tentang menghadiri acara makan malam, bertemu si ini dan si itu, dan seputar itu. Terlihat sang putri sangat mengagumi CEO Kang.
     Acara di sekolah itu adalah penyambutan murid-murid baru, dengan pagelaran pentas seni. Keluarga Han Pan Ro adalah penyandang dana utama, karenanya mereka mendapatkan perlakuan istimewa. CEO Kang dan istrinya duduk di barisan paling depan. Dua orang wanita sosialita lain memandang Han So Ra dengan sinis. Mereka bergosip tentang penampilan SoRa dan kearoganannya. Pertunjukan demi pertunjukan 'elit' telah berlalu, saatnya orkestra. Akan tetapi, CEO Kang tiba-tiba dikejutkan dengan irama Bandoneon, alat musik tradisional semacam Akordeon yang biasa mengiringi tarian Tango. CEO Kang menggumamkan nama alat musik itu, yang langsung dicibir oleh istrinya, yang menganggap alat musik itu adalah budaya yang tidak elit (sepertiny CEO Kang terobsesi dengan Bandoneon, mari kita lihat di episode-episode berikutnya).
     Yang mencengangkan dari pertunjukan itu adalah hadirnya Lee Ra El, yang menari Tango dengan mempesona. Ia tampil sangat cantik, berkelas, anggun, sekaligus menggoda. Tari Tango memang cenderung seksi dan bersemangat. Semua orang, bahkan para wanita, tercengang dan penasaran dengan Lee Ra El.
     Ternyata Ra El bukanlah sembarang penampil. Ia adalh wali murid juga di TK Liyan. Setelah pertunjukan usai, ia pun ikut bergabung diacara pesta bersama wali murid lainnya. Bersama putrinya, ia memperkenalkan diri kepada para tamu lain. Han So Ra yang penasaran menanyakan siapa Ra El pada Ibu Kepala Sekolah. So Ra menganggap remeh status Ra El, tapi nyatanya, ibu Ra El adalah orang yang berpengaruh di yayasan sekolah itu, jadi ia termasuk keluarga elit juga.
     CEO Kang terus memandangi Ra El sejak ia masuk ke tempat pesta. Namun RaEl justru memilih untuk duduk bersama dua wanita yang tadi menggosipkan SoRa. Mereka berdua juga dikejutkan oleh status RaEl yang ternyata anggota awal klub elit di sekolah itu, hanya saja RaEl yang terus bersikap ramah dan rendah hati berhasil menaklukan keangkuhan mereka, sekaligus mengorek beberapa informasi yang ia butuhkan tentang orang-orang di sekitarnya. Kedua wanita tadi mengkonfirmasi bahwa SoRa adalah anak manja ayahnya yang PM, ia tidak suka bergaul dengan siapapun karena menganggap remeh semua orang tidak sederajat dengannya.
     CEO Kang masih terus memperhatikannya. Sesekali, RaEl pun membalas tatapannya. Tiba-tiba, putrinya meminta izin hendak mengajak putri CEO Kang bermain. Tentu saja ia mengizinkan. Kebetulan ia pun mendapat telepon setelah putrinya bermain bersama. Ternyata dari suaminya, yang ia sampaikan sebagai 'pegawai biasa' pada dua wanita tadi. Suaminya menunggu di luar gedung hendak menyerahkan karangan bunga yang indah sebagai permintaan maaf karena tidak bisa menonton tariannya. Untuk keluar gedung, ia harus melewati CEO Kang sekeluarga. Tanpa menyapa, ia hanya melewatinya begitu saja, namun sangat anggun hingga cukup menarik perhatian CEO Kang. Mungkin karena ia lewat terlalu dekat, bahkan hampir menyenggol CEO Kang. 
     Gelang emas RaEl terjatuh. CEO Kang yang melihatnya langsung memungutnya. Di luar, RaEl menerima permintaan maaf suaminya, Jang Jin Wook (Lee Ha Yool) dengan mengatakan bahwa tak mengapa ia tak menontonnya menari, karena ia bisa melihat apa yang orang lain tak bisa lihat dari dirinya, sambil tersenyum menggoda, menarik suaminya melipir ke ruang ganti penampil wanita.
     RaEl dan suaminya kembali ke tempat pesta. Demgan canggung Jang Jin Wook membetulkan kancing jasnya. Putri mereka menghampiri. Ia berbisik pada RaEl bahwa temannya, putri CEO Kang, berhasil ia bujuk untuk ikut latihan balet bersamanya. RaEl menanggapi putri CEO Kang dengan menyenangkan. Ia bilang, asal orang tuanya mengizinkan, maka ia bersedia melatih balet untuk mereka. Dengan bersemangat, Putri CEO Kang menghampiri ibunya, dan mengatakan, "ibu, temanku mengajakku latihan balet bersama. Apa aku boleh ikut?" Apa reaksi SoRa mendengar permintaan putrinya? "Dia bukan temanmu. Kamu tidak boleh berteman sembarangan. Nanti ibu yang akan memilihkan teman untukmu". Waw, speechles! Sekecil itu sudah diajari untuk mendiskriminasi teman. Meski begitu, saat suami RaEl yang ternyata anak buah CEO Kang menyapa SoRa dam suaminya, ia berusaha bersikap ramah sekedarnya. CEO Kang masih tetap mencuri-curi pandang pada RaEl. Alangkah kagetnya ia saat hendak mengambil gelas wine, ternyata RaEl pun hendak mengambil gelas yang sama. Sentuhan kecil yang membangkitkan binar di mata CEO Kang. Tak ada yang menyadari kejadian itu, karena baik JinWook maupun SoRa sedang meladeni putri-putri mereka.
     Keesokan harinya adalah hari pertama sekolah. Han Pan Ro, selaku donatur utama yang dijadwalkan semalam ternyata memilih pagi ini untuk berkunjung ke TK Liyan. Gerbang masuk ditutup hingga menimbulkan antrian panjang. Saat Han Pan Ro sedang menerima puja-puji atas donasinya, para wali murid di depan gerbang menggerutu karena setiap awal tahun selalu di perlakukan seperti itu. RaEl yang orang baru, mencoba melihat apa yang terjadi di aula sekolah. Di sana, ia melihat mimpi buruknya. Ada yang sedang tertawa-tawa di sana. Bagi RaEl, tawa itu adalah sebuah representasi kebengisan, karena orang yang ada di sana, Han Pan Ro dan anak buahnya, Kim Jung Chul, adalah mimpi buruk yang menghantui sepanjang hidupnya.