Ia pun segera bersiap untuk berangkat ke Kinograph studio.
Di tempat lain, Peppy pun sedang berangkat untuk mengikuti audisi pemeran pembantu di Kinograph studio. Ia terus tersenyum membaca berita tentang dirinya. Sambil membawa surat kabar itu, ia mencari-cari tempat audisinya. Di tempat itu, ia mendekati seorang bapak-bapak, kakek-kakek tepatnya, yang sedang duduk mengawasi proses audisi. Jiwa ke-aktrisannya menggoda Peppy untuk memamerkan dan menunjukkan eksistensi dirinya di hadapan kakek-kakek itu. Tapi apa yang ia dapatkan? Kakek itu seolah menyatakan “ aku tidak mau tahu” atau “tidak penting siapapun dia bagiku” sambil mengibaskan surat kabar itu di hadapan Peppy.
Saya suka ekspresi Peppy yang langsung berubah muram saat itu.
Untungnya, seorang Casting Assistant mengumumkan akan mengambil 3 gadis yang bias menari.
Peppy langsung dengan sigap mengajukan dirinya, beserta dua gadis lain. Saat yang lain menunjukkan kemampuan mereka menari, Peppy hanya diam saja seolah menunjukkan: aku ini istimewa.
Casting Assistant pun bingung. Setelah menyatakan dua lainnya lulus, ia pun meminta Peppy menunjukkan kebolehannya. Ternyata Peppy menari tap dance mirip George Valentin di panggung. Casting assistant pun tersenyum geli dan senang melihatnya dan meloloskannya untuk ikut syuting.
Sementara itu, di ruang ganti khusus, George dan sopir sekaligus asistennya sedang menandatangani beberapa foto. Mmm… tepatnya… Clifton, sang asisten yang menandatanganinya. George sedang sibuk mematut dirinya di depan kaca. Tiba-tiba, George mengambil satu lembar foto dan menandatanganinya. Eh, ternyata ia hanya menandatangani bagiannya Jack the dog hahaha. George tiba-tiba ingat sesuatu. Ia meminta Clifton untuk membelikan satu set perhiasan untuk istrinya.
Hmmmhhh… saya tidak tahu apakah itu karena ia menyebabkan istrinya bersusah hati ataukah sesuai dengan yang pernah say abaca kalau pria merasa bersalah pada wanita, maka ia akan memberinya banyak hadiah. Berarti, dia menikmati skandalnya dengan Peppy dong? Wkwkwkwk
George pergi ke tempat syuting. Ia bertemu dengan Al Zimer yang marah –marah karena Variety hanya meliput dirinya dan gadis itu.
Tapi, George bahkan tak peduli. Ia malah memperhatikan suara hentakan kaki dari balik layar yang sedang digeser-geser oleh kru. Di sana ada sepasang kaki yang sedang menari. Merasa mengenali tarian itu, George pun ikut menari. Para kru pun tersenyum geli. George meminta mereka memindahkan layar itu, dan betapa terkejutnya ia bahwa ternyata ia bertemu lagi dengan gadis itu. Peppy bahkan tidak kalah kagetnya.
Al Zimer mengenali gadis itu dari surat kabar yang ia bawa. Ia pun bertambah marah dan mengata-ngatai Peppy, bahkan mengusirnya.
Peppy sudah hendak meninggalkan ruangan itu ketika George memanggilnya kembali dan mengatakan bahwa mereka harus tetap syuting hari ini. Dengan isyarat matanya, George meminta persetujuan Al Zimer. Meski dongkol, ia pun membiarkan gadis itu tetap ikut syuting.
Peppy berperan sebagai cameo di pesta dansa. Adegannya harus diulang beberapa kali karena George selalu melakukan kesalahan. Ck…ck…ck… sepertinya hatinya sudah mulai kacau. Ia menikmati berdansa dengan Peppy, ia bahkan meninggalkan tempat itu dengan wajah tidak karuan, menunjukkan suasana hatinya juga demikian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar