Kamis, 17 Desember 2015

Sinopsis Lengkap Uttaran Part 6


Nenek memulai rencana jahat bersama Pushkar yang telah kembali ke rumah itu setelah Tapasya meminta ayahnya untuk memaafkannya. Mereka membuat cerita yang mengada-ada tentang Damini yang menjadi orang ketiga dalam hubungan Jogi dan Divya. Mereka selalu saja berusahan menjatuhkan Damini dalam kesempatan apapun, dan terus menghasut DIvya untuk membenci Damini dengan kejadian sekecil apapun.

Tapasya menerima telepon teror dari seseorang yang mengaku mengetahui rahasianya. Ia tahu rahasia apa itu, yaitu tentang anak yang sekarang dikandungnya. Itu bukanlah anak Veer, tapi anak dari Rathore. Dulu mereka pernah melakukan one-night-stand, meskipun saat itu tapasya dalam keadaan mabuk dan tak sadar kondisinya. Ia memilih menyembunyikan kenyataan itu. Dalam carut-marut permasalahan keluarga itu, ada tokoh baru yaitu Satya dan saudarinya Sanchi. Mereka berpura-pura bertindak sebagai rekanan bisnis Veer, padahal sebenarnya mereka menyimpan dendam pribadi dan hendak menghancurkan keluarga Bundela. Mereka masuk ke keluarga Bundela sebagai tamu yang ditabrak oleh Veer. Suatu hari, saat pulang dari merayakan ulang tahun Damini, mobil Veer menabrak seorang perempuan bernama Sanchi. Mereka pun segera membawa Sanchi ke rumah sakit. Karena ternyata Sanchi mengalami kebutaan (pura-pura), Iccha pun merawatnya di kediaman Bundela. Tetapi sejak saat itu, banyak kejadian buruk di rumah itu. Mulai dari Satya yang hampir celaka menggunakan mobil Veer, ternyata memang ada yang sengaja merusak mobil itu. Lalu Tapasya tiba-tiba terkunci di luar rumah oleh entah siapa, dan paginya ditemukan Satya di depan pintu sudah dalam keadaan demam. Maka nyonya Gunwanti dan nenek pun mengadakan ruwatan untuk Tapasya dan anak yang dikandungnya demi tolak bala. Tapasya meminta Veer duduk di sebelahnya saat ruwatan, tapi Veer malah meminta Iccha juga duduk di sebelahnya. Pendeta meminta piring sesembahan di letakkan dekat patung dewa. Veer sengaja menyuruh Iccha untuk melakukan ritualnya lebih dulu. Hal ini membuat tapasya sangat sedih dan marah. Saat Tapasya yang melakukannya, piring yang berisi sindoor (bubuk merah) itu kejatuhan bangkai tikus. Sindoor pun terciprat ke seluruh tubuh dan wajah Tapasya. Dalam bayangannya saat kejadian itu adalah Vansh yang sedang menembak kepalanya, dan darah Vansh muncrat ke wajahnya. Tapasya pun menyingkir ke kamarnya dengan berurai air mata. Kakek Veer menyalahkan Iccha atas seluruh kejadian itu. Padahal, semua kejadian buruk itu adalah ulah Satya dan Sanchi yang ternyata anak dari pelayan keluarga Bundela. Ibu mereka dulu mendapat perlakuan buruk dari kakek dan ibu Veer. Mereka pun merencanakan sebuah pembalasan untuk seluruh keluarga Bundela. Mereka ingin membunuh kakek dan Tapasya dengan menjatuhkan lampu hias gantung. Iccha yang mencoba menyelamatkan mereka, malah terluka. Setelah kejadian itu Iccha tahu kebenarannya. Tidak mungkin itu anak Veer karena Veer itu mandul. Iccha memberi waktu Tapasya 15 hari untuk keluar dari kediaman Bundela, sebelum ia membeberkan semuanya. Tapasya yang tahu Veer mandul malah justru mengancam akan mempermalukan Veer di hadapan keluarganya jika Iccha hendak membongkar rahasianya.

Mengetahui ada yang mencoba mencelakai keluarga itu, Tapasya dan Iccha pun sementara bekerja sama. Di tempat lain, Damini menawarkan diri untuk menjadi manajer di bisnis makanan milik tuan Thakur. Nyonya thakur yang terlanjur cemburu mengira Damini ingin semakin dekat dengan suaminya, termakan hasutan Pushkar. Ia pun memperlakukan Damini dengan buruk.

Di tempat lain, Satya dan Sanchi hendak menjebak Veer. Mereka menyuguhi Veer degnan racun yang disamarkan dalam minuman. Tapasya dan Iccha yang tahu rencana mereka segera menuju ke hotel tempat Veer berada dan melarangnya meminum jus itu. Veer tidak percaya ucapan Iccha dan malah membentaknya. Untuk membuktikannya, Iccha meminum jus itu dan langsung tak sadarkan diri. Tapasya dan Veer membawa Iccha ke rumah sakit. Sementara Satya dan Sanchi melarikan diri ke tempat Rathore. Dokter mengatakan bahwa Iccha akan baik-baik saja. Nyonya Gunwanti dan kakek pun menyesal karena tak mempercayai keluarganya sendiri malah mengikuti perkataan orang asing. Mereka menemukan foto ibu Satya dan Sanchi dan yakin bahwa kedua orang itu memang datang untuk membalas dendam pada keluarga mereka. Damini, Divya dan Jogi datang menjenguk Iccha di rumah sakit. Veer meminta maaf pada Damini atas kondisi Iccha. Tapi Damini mengatakan bahwa meski Iccha adalah putrinya, tapi ia kini istri Veer. Ucapan itu membuat Tapasya bersedih. Hari berikutnya, Tapasya menelepon Veer yang sedang merawat Iccha untuk menanyakan keadaanya. Iccha meyakinkan Tapasya bahwa ia baik-baik saja karena ia percaya pada ikatan suci pernikahan. Ucapan itu semakin membuat Tapasya tidak nyaman. Tapi setidaknya, ia senang karena ia tahu Veer menyadari usahanya untuk menyelamatkan jiwanya. Keesokan harinya, Veer sedang membantu Iccha mengenakan gelang nya dan memakaikan sindoor di keningnya , nyonya Gunwanti dan kakek datang mengunjungi Iccha. Mereka pun mengajak Iccha pulang dan meminta maaf pada Iccha dan menyadari betapa Iccha memiliki kasih sayang untuk melindungi keluarga mereka. Mereka pun berbaikan. Bahkan Tapasya menyambut Iccha dengan penuh kasih sayang. Ia mengatakan akan memasak untuk Iccha dengan meminta bantuan Damini. Saat sedang memasak bersama, Tapasya mengatakan kepada Damini bahwa ia mengkhawatirkan Veer. Damini pun mengerti bahwa Tapasya masih saja memperebutkan kasih sayang Veer dari Iccha. Meski ia yakin Tapasya telah berubah, tetap saja ia memperingatkan Iccha agar berhati-hati. 

Di tempat lain, meski rekening banknya sudah dibekukan, tetap saja Satya berniat membalas dendam pada keluarga Bundela. Sedangkan Divya malah mulai menyadari kesalahannya yang selalu mencurigai Damini akhir-akhir ini. Ia pun mengakui kesalahannya pada suaminya.

Lagi-lagi, Satya merencanakan satu kejahatan lagi. Saat ia tahu Iccha dan Veer akan menginap di sebuah hotel, ia membuat Veer salah masuk kamar. Iccha menunggu di kamar yang benar. Kamar yang di masuki Veer sudah ada Sanchi yang duduk membelakanginya dan mengenakan kerudung. Sanchi memberinya sebuah minuman yang sudah dicampur obat bius. Veer kaget saat mendapati Sanchi menyamar sebagai Iccha. Ia hendak mengusir Sanchi keluar tapi malah jatuh tak sadarkan diri akibat minuman yang ia minum. Iccha yang panic mengetahui ada rencana Satya dibalik semua ini. Ia menggedor kamar Veer dan mendengar Sanchi yang mengungkapkan uneg-unegnya tentang keluarga Bundela yang telah menyakiti keluarganya. Sanchi berpura-pura telah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Veer.

Di rumah keluarga Bundela, Divya mengunjungi Tapasya dan mengkhawatirkan nasibnya. Tapasya meyakinkan ibunya bahwa ia baik-baik saja. Iccha menelepon Tapasya saking paniknya. Tapasya, kakek dan ayah Veer menuju ke hotel. Mereka juga menelepon polisi untuk melaporkan kejadian itu. Tapi polisi sudah mendapat laporan tentang gadis yang dilecehkan. Polisi yang memasuki kamar Veer langsung disambut dengan acting Sanchi. Veer yang masih tidak sadarkan diri pun digelandang ke kantor polisi. Rathore menawarkan diri untuk menjadi saksi atas kasus Veer dengan syarat Tapasya mau menikah dengannya. Ia bahkan mendatangi kediaman Bundela untuk melamar Tapasya. Tapi Tapasya menolak lamaran itu. Rathore berhasil meyakinkan Satya dan Sanchi untuk menghentikan balas dendam mereka dan segera meninggalkan kota. Kasus Veer pun terselesaikan.

Saat Veer keluar dari penjara, Iccha meminta Tapasya untuk jujur pada Veer tentang anak yang dikandungnya. Tapi Tapasya menolak. Akhirnya Iccha sendiri yang mengatakan semuanya pada Veer. Sayangnya, hasil tes dokter berikutnya menyatakan bahwa Veer tidak mandul. Veer jadi meragukan Iccha. Mereka pun bertengkar hebat karena masalah itu. Iccha yang merasa disalahkan menjadi patah hati dan memutuskan untuk pergi dari kediaman Bundela. Damini pun memutuskan untuk keluar dari kediaman Thakur karena Divya terus-menerus mencemburuinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar