Minggu, 08 Desember 2013

The Conjuring Part III

   

 Beberapa hari kemudian setelah kejadian itu, ibu mengunjungi sebuah seminar supranatural yang dipresentasikan oleh pasangan Warren, di kampus Andrea. Dalam presentasi itu, tampak di layar seorang lelaki yang sedang menjalani ritual pengusiran setan oleh seorang pastur. Lelaki itu sepertinya kesurupan. Matanya mengeluarkan darah, berbicara bahasa latin dengan lancar padahal tidak tahu bahasa itu sama sekali, dan dari dalam perutnya keluar sebentuk salib tanpa bisa dijelaskan oleh logika. Ketika presentasi itu selesai dan lampu kembali dinyalakan, hampir seluruh audience mengangkat tangan mereka untuk menyambut forum diskusi.
    Pasangan Warren keluar dari tempat seminar, dihadang oleh teman Andrea yang berwajah asia. Ibu juga ikut menyusul. Ia berkeluh kesah pada pasangan itu tentang kegawatan yang terjadi di rumahnya, dan berharap mereka bersedia mengunjungi rumahnya untuk melihat keadaan. Awalnya Ed menolak karena sudah sangat sore dan mereka harus pulang. Tapi, ibu terus membujuk mereka, bahkan dengan alas an mereka juga punya putrid yang harus dijaga, seperti hal nya dirinya. Karena iba, akhirnya Lorraine menyetujui untuk melongok sebentar rumah itu.

    Perjalanan ke rumah itu melewati jalanan yang menakjubkan. Di sepanjang jalan, pinggirannya ditumbuhi pepohonan rindang maupun semak belukar yang lebat. Pemandangan yang indah andai ini bukan film horror, hehehe. Sepertinya rumah itu memang sangat di pinggiran kota. Halaman depannya dipenuhi pohon-pohon besar seperti di hutan. Keluarga Perron sedang menonton opera sabun saat pasangan Warren datang ke rumah mereka. Merekapn saling memperkenalkan diri. Ada tatapan aneh dari Lorraine saat berkenalan dengan Tuan dan Nyonya Perron. Lorraine melihat ke sekitar dan mendapati ke lima putri keluarga Perron sudah berbaris rapi menyambut mereka. Lorraine mengatakan mereka semua cantik, sambil melemparkan pandangan aneh pada mereka. Ayah menjelaskan bahwa sekarang mereka semua tidur di ruang keluarga, karena lebih aman dan nyaman. Ayah juga bercerita bahwa meskipun suhu mesin penghangat terus di naikkan, hawa di rumah itu tetap dingin. Terus, ada bau menyengat yang menguar di jam-jam tertentu, lalu bunyi ketukan yang dipastikan oleh Ed akan berbunyi mulai jam tiga pagi dan berhenti saat subuh. Mereka melihat ada pintu yang digembok, pintu menuju ruang bawah tanah. Ed mengatakan bahwa ciri-ciri yang disebutkan ayah memang menunjukkan adanya aktifitas setan di rumah itu. Mereka menuju ke lantai atas dan menyebutkan kembali beberapa peristiwa yang terjadi di rumah itu. Lorraine menemukan foto-foto yang hanya tergeletak tak beraturan di atas meja. Ibu menerangkan bahwa tadinya foto itu tergantung di dinding tangga, tapi ada kekuatan tak tampak yang mencerabut mereka dari tempatnya.


    Ayah mengajak mereka ke kamar Andrea. Ia mengeluhkan bahwa salah satu masalahnya adalah, bahwa lemari di kamar Andrea itu sudah ada sejak mereka pindah ke rumah itu, dan juga ada barang-barang lain di ruang bawah tanah. Pasangan Warren meminta untuk ditunjukkan ruang bawah tanah itu. Mereka pun memasuki ruang bawah tanah. Lorraine meresapi ruang bawah tanah itu dan merasakan adanya kejadian sangat buruk yang terjadi di ruangan itu. 



    Ibu menyuguhi tamunya dengan minuman. Ed menanyakan tentang memar yang ibu alami, tapi ibu menyanggah kalau memarnya berhubungan dengan makhluk halus. Ia mengatakan hanya menderita anemia.( Jadi ingat temanku di asrama dulu yang mendengar suara bergemuruh sebelum melihat sesosok besar di atas tempat tidurnya, kemudian mencakarnya dengan hebat. Ia mengira itu hanya mimpi, tapi ada tiga bekas cakaran memanjang  di lengannya.)kembali ke synopsis, Ed menanyakan mengapa mereka tidak pindah saja dari rumah itu. Ayah menjelaskan bahwa mereka sudah terlanjur menghabiskan seluruh tabungan mereka untuk membeli rumah itu. Mereka tidak tahu lagi harus pindah ke mana.
    Ed meminta ibu untuk menceritakan seluruh kejadian dari awal. Ia akan merekamnya, sesuai prosedur penanganan tempat berhantu yang ia jalani. Ibu bercerita mulai keanehan jam yang mati di waktu yang  sama. Sementara Ed mewawancarai ibu, Lorraine menemui April yang sedang bermain dengan kotak music mesterius-nya. Lorraine bertanya apakah benar April punya teman rahasia. April menunjukkan kotak musiknya seperti pada ibu dulu. Lorraine memainkannya hingga music berhenti. Tampak di cermin putar itu sesosok Rory, anak kecil yang diceritakan April berwajah sedih terus-menerus, tapi tak mau bercerita apa sebabnya. Hantu Rory hanya muncul sekilas dan langsung menghilang.


    Lorraine merasa membutuhkan udara segar setelah bertemu Rory tadi. Ia keluar ke halaman belakang, mengamati danau kecil yang tenang, dan pemandangan yang mendamaikan. Pepohonan musim gugur yang meranggas menambah efek seram di film ini. Ed menyusulnya ke halaman belakang. Lorraine merasakan kehadiran Ed di belakangnya, tapi merasa aneh karena ada suara gemeretak seperti tali yang bergesekan dengan kayu kering. Spontan, ia pun menoleh. Ed yang melihatnya menengok dengan wajah ketakutan, bertanya tentang apa yang ia lihat. Ada sepasang kaki tergantung di atas Ed. Lorraine hampir jatuh pingsan saat menengadah ke dahan pohon besar. Ed ikut menengadah, tapi tentu saja dia tidak melihat apa yang istrinya lihat. Ed menopang tubuhnya yang hampir jatuh. Mereka kembali ke dalam rumah.
    Pasangan Warren meminta ayah dan ibu menceritakan awal mula mereka membeli rumah itu. Ayah berkata membelinya dari bank, jadi ia tidak tahu siapa penghuni sebelumnya. Ed menyampaikan, sepertinya rumah itu harus menjalani ritual pengusiran setan, karena istrinya melihat banyak hal mengerikan. Lorraine pun menceritakan semua hal yang ia lihat. Ia juga mengatakan mereka tidak bisa pindah, karena roh kegelapan sudah melingkupi mereka. Itulah yang ia lihat di rumah ini dan sekitarnya. Adegan memunculkan mayat wanita tergantung di dahan pohon besar di dekat sungai, tempat Ed berdiri tadi. Lalu, saat mereka baru masuk ke rumah ini tadi, ada bayangan hitam berkelebat di belakang ayah, ibu dan anak-anak. Oh, itulah mengapa Lorraine tadi menatap mereka dengan aneh.
    Dihantui seperti itu seperti halnya menginjak permen karet, lengket di bawa ke manapun, kata Ed. Mereka tetap menyarankan pengusiran setan, yang kata Ed prosedurnya tidaklah mudah. Mereka harus meneliti dulu dan mendapatkan bukti nyata adanya hantu. Dan prosedur itu lebih sulit lagi dengan adanya kenyataan bahwa keluarga Perron tidak pernah dibabtis. Mereka bukan penganut gereja yang taat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar