Lorraine melompat keluar dari ruang bawah tanah itu dan langsung menyampaikan kesimpulannya setelah bertemu Batsyeba. Ia mengatakan bahwa para ibu yang dulu tinggal di rumah ini juga dirasuki Batsyeba untuk membunuh anak-anak mereka. Begitu juga dengan Carolyn, itu menjelaskan mengapa di sekujur tubuhnya muncul memar-memar.
Tiba-tiba, seluruh salib mungil yang di letakkan Ed di sekitar ruangan itu terjungkal berjatuhan. Ada yang menjambak rambut Nancy, tak kelihatan, tapi kuat. Nancy diseret ke sana ke mari oleh kekuatan yang tak tampak. Berkali-kali Ed dan ayah mencoba untuk menangkapnya tapi selalu meleset. Saat tertangkap, Lorraine buru-buru mengambil gunting dan memotong rambut Nancy. Ed memastikan bahwa Drew sudah merekam semuanya.
Dengan buru-buru, ayah langsung membawa seluruh keluarganya pergi dari rumah itu. Ayah memastikan akan ada pastur pengusir setan sementara mereka pergi. Lorraine dan Ed juga sepertinya hendak pergi untuk melapor ke gereja. Lorraine menunggu di mobil ketika ia samar-samar mendengar suara Judy, putrinya, memanggilnya “ibu”. Suara itu semakin jelas saat ia mendekati danau. Wajah Judy muncul di bawah permukaan air, berenang sambil memanggil ibunya. Lorraine sontak menunduk dan mengais-ngais air. Bayangan Judy menghilang.
Lorraine masuk lagi ke dalam rumah, meraih telepon dan menghubungi ibunya yang sedang menjaga Judy. Untungnya, kata ibunya yang kebingungan dengan telepon tiba-tiba itu, Judy baik-baik saja. Ed yang juga khawatir, menyusul Lorraine ke dalam rumah. Ed menuntut penjelasan. Lorraine yang ketakutan mengatakan firasatnya yang berarti peringatan bagi mereka. Merekapun pulang ke rumah.
Keluarga Perron tiba di sebuah tempat sementara yang aman dari gangguan hantu. Tapi, ibu hanya diam sepanjang perjalanan, dan tidak beranjak dari mobil saat mereka sampai. Sementara, pasangan Warren ternyata belum pulang. Mereka mampir ke gereja tempat pastur yang akan melakukan ritual pengusiran setan. Pasturnya mirip Iwan Fals lho. Mereka bertiga menyaksikan hasil rekaman di keluarga Perron. Pastur agak keberatan karena anak-anak itu tidak dibaptis. Mereka harus mendapatkan izin langsung dari Vatikan. Ribet banget sih. Tapi, bagaimanapun juga, pastur itu akan melakukan yang terbaik nantinya.
Di rumah keluarga Warren.
Judy sedang tidur di kamarnya ketika tiba-tiba lampu di kamarnya mati. Liontin berisi foto ibu dan ayahnya bergoyang-goyang, bersamaan dengan liontin milik ibunya yang tertinggal di ruang bawah tanah. Judy terbangun dari tidurnya. Ia pun turun dari ranjang dan keluar, turun ke lantai bawah. Di ujung bawah tangga, pintu ke ruang penyimpanan benda-benda ghaib yang biasanya terkunci, sekarang terbuka. Judy ingat nasehat ayahnya untuk tidak mendekati ruangan itu. Ia menyalakan lampu, melongok ke dalam ruangan itu sambil memanggil-manggil pengasuhnya. Efek seram di ruangan itu ditambahi oleh suara guntur dan kilasan cahaya kilat.
Tiba-tiba, lorong menggelap dengan sendirinya. Judy masih memanggil-manggil pengasuhnya tapi tak ada sahutan. Ia ketakutan karena kegelapan itu mengejarnya. Judy lari dan masuk ke sebuah kamar. Ia mengunci pintunya. Ada yang menggedor-gedor pintu itu. Judy ketakutan, menjerit dan menutup telinganya. Kegelapan itu masuk ke dalam kamar. judy ternganga menyadari ada sesuatu di belakangnya. Kursi goyang di ruangan itu ada yang menduduki. Sosok mengerikan memangku boneka Annabelle. Judy ketakutan karena makhluk mengerikan itu menatapnya, hendak mengejarnya. Ia berusaha keluar tapi pintunya macet. Judy menggedor-gedor pintu meminta tolong. Nana mendengarnya dan berlari menuju kamar itu. Ia tak bisa membukanya. Tepat saat itu, Ed dan Lorraine tiba di rumah. Mereka langsung mendobrak kamar itu. Judy semakin ketakutan saat ayahnya menyuruhnya menjauh dari pintu, karena kursi goyang itu sekarang bergerak ke arahnya.
Ed mendobrak lebih keras . Saat pintu terbuka, saat itu pula kursi itu melayang menabrak pintu. Untung Ed gesit menyelamatkan Judy sebelum kena. Judy menangis dipeluk ibunya, ia menceritakan tentang hantu yang menggendong Annabelle. Ed berlari ke ‘museum’ nya dan mendapati boneka Annabelle masih tersimpan rapi di lemarinya. Lorraine menghibur Judy dengan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Di tempat singgah sementara keluarga Perron, ayah dikejutkan dengan laporan anak-anaknya yang mengatakan bahwa ibu mereka pergi naik mobil mengajak April dan Christine, tanpa mengatakan mau kemana. Ayahpun segera menelepon Ed.
Di mobil, ibu terlihat lebih tua. Ia menjalankan mobilnya dalam diam. Bahkan, ia juga tak menjawab pertanyaan Chaterine yang menanyakan mereka mau ke mana. Anak-anak itu ketakutan. Ed yang menerima telfon dari ayah, menyarankan ayah untuk kembali ke rumah, karena menurut Lorraine, ibu sudah dirasuki. Dan lagi, kata Andrea, saat itu ibunya berbau busuk.
Ayah pun segera memacu mobilnya ke rumah. Tak lupa, ia berpesan pada tiga putrinya yang lain agar tak jauh dari telepon. Ed berselisih dengan Lorraine yang memaksa ikut. Mau tak mau, karena kemampuannya akan sangat berguna, Ed pun setuju istrinya ikut. Tim pembasmi hantu pun kembali ke rumah itu. Ed, Lorraine, Brad, dan Drew.
Drew ternyata sudah menemukan Carolyn duluan saat mereka sampai di ruang bawah tanah. Carolyn sedang memegang gunting, hendak menusuk April, untung sudah dipegangi Drew. Mereka memegangi ibu dan menyeretnya keluar. Ternyata, hantu yang merasuki ibu tak menghendaki ibu keluar dari rumah itu. Tubuh ibu memar seperti terbakar waktu sampai di depan pintu. Sementara itu, April menghilang.
Saat tubuh ibu dilepaskan, ibu langsung terjengkang dan terseret kembali ke ruang bawah tanah. Mereka menyusulnya ke sana, sementara Drew mencari April. Tubuh ibu terpental ke sana-kemari di ruangan itu. Sambil mencari April, Drew membawa Chaterine ke mobil, menyuruhnya duduk diam di sana sampai semuanya selesai. Ia juga harus menenangkan Chaterine yang panik melihat semuanya. Drew mulai mencari April ke seluruh penjuru rumah.
Di ruang bawah tanah, ibu yang kerasukan benar-benar susah diatasi. Berkali-kali ibu melemparkan orang-orang yang memeganginya. Ibu bahkan mencekik Ed dan menggigit Brad sampai berdarah-darah. Lorraine berinisiatif mengambil sebuah kain dan menutupkannya ke kepala ibu. Ibu didudukkan di kursi dan tubuhnya diikat, bahkan diborgol. Ed memutuskan untuk melakukan ritual pengusiran setan itu sendiri, tanpa menunggu pastur Gordon, karena mereka kehabisan waktu sekarang.
Ibu mengerang dengan suara mengerikan. Lorraine berlari mengambil buku doa, di lantai atas Drew juga berlari-lari karena belum menemukan April. Ritual pun dimulai. Ed membaca buku doa sambil mencipratkan air suci ke tubuh ibu. Ibu mengerang sangat kencang dan mengerikan. Raungannya begitu dahsyat hingga ruangan itu bergetar dan benda-benda berjatuhan. Christine yang di mobil juga merasakan ada yang aneh. Burung-menabraki mobilnya, menabraki rumah dan memecahkan kaca-kaca. Drew masih mencari April. Burung juga menabrak kaca kecil di ruang bawah tanah. Ed masih terus membaca buku doanya.
Drew sepertinya menemukan April di bawah parket kayu di bawah meja makan. Brad dan ayah memegangi ibu yang rontaannya semakin kencang, sementara Lorraine membujuk ibu untuk melepaskan hantu itu dari dalam. Ibu harus kuat untuk selamat. Ayah tidak tega melihat ibu sepertinya kesakitan, dan meminta mereka menghentikan semua ini. Apalagi tiba-tiba ibu menyemprotkan darah dari mulutnya, ayah semakin tidak tega. Lorraine memarahi ayah yang lemah. Kain penutup kepala ibu sobek dan menampakkan wajah ibu yang sekarang berubah jadi Batsyeba. Ayah terpana.
Drew mengambil linggis dan merusak lantai untuk menyelamatkan April. Hantu di tubuh ibu semakin marah. Ia secara ghaib melemparkan seluruh benda di ruangan itu pada mereka. Kebanyakan adalah benda tajam. Tiba-tiba senyap. Tak ada raungan. Ed menghentikan doanya. Tubuh ibu melayang bersama kursinya. Kemudian jungkir balik. Ed meneruskan doanya dan meminta agar ibu yang bergantungan di turunkan. Ternyata ibu turun sendiri. Ia dijatuhkan dan kursinya rusak berantakan. Lemari di sebelah Ed ambruk dan hampir menimpanya. Ibu terkekeh setelah itu. Tidak ada yang berubah. Ayah meminta Batsyeba untuk melepaskan istrinya. Tapi, Batsyeba malah mengancam akan membunuh mereka semua. Benda-benda tajam itu kembali melayang menyerang mereka. Senapan juga meletus sendiri. Saat Drew mengumumkan keberadaan April, ibu langsung berlari dan kembali meraih gunting. Ibu menerobos bagian bawah ruangan itu yang menghubungkan dengan ruang dapur, tempat di mana April berada.
Merekapun kembali merasakan bahaya yang mengancam. Mereka segera mengikuti ibu. Lorraine yang pernah terperosok, memilihjalan lain. Belum sempat ibu menusuk April, ritual pengusiran setan itu dilanjutkan. Dengan memanggil nama Batsyeba, Ed merapalkan doa pamungkasnya, sementara Lorraine memegangi puncak kepala ibu sambil mengingatkan kenangan-kenangan indah bersama keluarganya. Ayah, sambil memeluk April yang terjepit, juga menyemangati ibu untuk mengeluarkan setan itu dari dalam tubuhnya. Wajah ibu berubah-ubah mengerikan. Sekelebat kenangan indah di pantai membayangi ibu. Ibu perlahan-lahan tenang, menatap April yang meringkuk ketakutan melihat ibunya. Tiba-tiba, ibu memuntahkan darah, banyak sekali. Wajah ibu kembali seperti semula, cantik, dan ia menangis. Setannya sudah pergi.
Keesokan harinya, ibu dipapah keluar. Sinar matahari langsung menghapus semua memarnya. Ia memeluk April dan berulang kali meminta maaf padanya. Putri-putri nya yang lain menyusul untuk memeluknya. April mengembalikan liontin yang ia temukan pada Lorraine. Keluarga itu berpelukan dengan bahagia. Selesai.
Terima kasih sudah membaca.
Tiba-tiba, seluruh salib mungil yang di letakkan Ed di sekitar ruangan itu terjungkal berjatuhan. Ada yang menjambak rambut Nancy, tak kelihatan, tapi kuat. Nancy diseret ke sana ke mari oleh kekuatan yang tak tampak. Berkali-kali Ed dan ayah mencoba untuk menangkapnya tapi selalu meleset. Saat tertangkap, Lorraine buru-buru mengambil gunting dan memotong rambut Nancy. Ed memastikan bahwa Drew sudah merekam semuanya.
Dengan buru-buru, ayah langsung membawa seluruh keluarganya pergi dari rumah itu. Ayah memastikan akan ada pastur pengusir setan sementara mereka pergi. Lorraine dan Ed juga sepertinya hendak pergi untuk melapor ke gereja. Lorraine menunggu di mobil ketika ia samar-samar mendengar suara Judy, putrinya, memanggilnya “ibu”. Suara itu semakin jelas saat ia mendekati danau. Wajah Judy muncul di bawah permukaan air, berenang sambil memanggil ibunya. Lorraine sontak menunduk dan mengais-ngais air. Bayangan Judy menghilang.
Lorraine masuk lagi ke dalam rumah, meraih telepon dan menghubungi ibunya yang sedang menjaga Judy. Untungnya, kata ibunya yang kebingungan dengan telepon tiba-tiba itu, Judy baik-baik saja. Ed yang juga khawatir, menyusul Lorraine ke dalam rumah. Ed menuntut penjelasan. Lorraine yang ketakutan mengatakan firasatnya yang berarti peringatan bagi mereka. Merekapun pulang ke rumah.
Keluarga Perron tiba di sebuah tempat sementara yang aman dari gangguan hantu. Tapi, ibu hanya diam sepanjang perjalanan, dan tidak beranjak dari mobil saat mereka sampai. Sementara, pasangan Warren ternyata belum pulang. Mereka mampir ke gereja tempat pastur yang akan melakukan ritual pengusiran setan. Pasturnya mirip Iwan Fals lho. Mereka bertiga menyaksikan hasil rekaman di keluarga Perron. Pastur agak keberatan karena anak-anak itu tidak dibaptis. Mereka harus mendapatkan izin langsung dari Vatikan. Ribet banget sih. Tapi, bagaimanapun juga, pastur itu akan melakukan yang terbaik nantinya.
Di rumah keluarga Warren.
Judy sedang tidur di kamarnya ketika tiba-tiba lampu di kamarnya mati. Liontin berisi foto ibu dan ayahnya bergoyang-goyang, bersamaan dengan liontin milik ibunya yang tertinggal di ruang bawah tanah. Judy terbangun dari tidurnya. Ia pun turun dari ranjang dan keluar, turun ke lantai bawah. Di ujung bawah tangga, pintu ke ruang penyimpanan benda-benda ghaib yang biasanya terkunci, sekarang terbuka. Judy ingat nasehat ayahnya untuk tidak mendekati ruangan itu. Ia menyalakan lampu, melongok ke dalam ruangan itu sambil memanggil-manggil pengasuhnya. Efek seram di ruangan itu ditambahi oleh suara guntur dan kilasan cahaya kilat.
Tiba-tiba, lorong menggelap dengan sendirinya. Judy masih memanggil-manggil pengasuhnya tapi tak ada sahutan. Ia ketakutan karena kegelapan itu mengejarnya. Judy lari dan masuk ke sebuah kamar. Ia mengunci pintunya. Ada yang menggedor-gedor pintu itu. Judy ketakutan, menjerit dan menutup telinganya. Kegelapan itu masuk ke dalam kamar. judy ternganga menyadari ada sesuatu di belakangnya. Kursi goyang di ruangan itu ada yang menduduki. Sosok mengerikan memangku boneka Annabelle. Judy ketakutan karena makhluk mengerikan itu menatapnya, hendak mengejarnya. Ia berusaha keluar tapi pintunya macet. Judy menggedor-gedor pintu meminta tolong. Nana mendengarnya dan berlari menuju kamar itu. Ia tak bisa membukanya. Tepat saat itu, Ed dan Lorraine tiba di rumah. Mereka langsung mendobrak kamar itu. Judy semakin ketakutan saat ayahnya menyuruhnya menjauh dari pintu, karena kursi goyang itu sekarang bergerak ke arahnya.
Ed mendobrak lebih keras . Saat pintu terbuka, saat itu pula kursi itu melayang menabrak pintu. Untung Ed gesit menyelamatkan Judy sebelum kena. Judy menangis dipeluk ibunya, ia menceritakan tentang hantu yang menggendong Annabelle. Ed berlari ke ‘museum’ nya dan mendapati boneka Annabelle masih tersimpan rapi di lemarinya. Lorraine menghibur Judy dengan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Di tempat singgah sementara keluarga Perron, ayah dikejutkan dengan laporan anak-anaknya yang mengatakan bahwa ibu mereka pergi naik mobil mengajak April dan Christine, tanpa mengatakan mau kemana. Ayahpun segera menelepon Ed.
Di mobil, ibu terlihat lebih tua. Ia menjalankan mobilnya dalam diam. Bahkan, ia juga tak menjawab pertanyaan Chaterine yang menanyakan mereka mau ke mana. Anak-anak itu ketakutan. Ed yang menerima telfon dari ayah, menyarankan ayah untuk kembali ke rumah, karena menurut Lorraine, ibu sudah dirasuki. Dan lagi, kata Andrea, saat itu ibunya berbau busuk.
Ayah pun segera memacu mobilnya ke rumah. Tak lupa, ia berpesan pada tiga putrinya yang lain agar tak jauh dari telepon. Ed berselisih dengan Lorraine yang memaksa ikut. Mau tak mau, karena kemampuannya akan sangat berguna, Ed pun setuju istrinya ikut. Tim pembasmi hantu pun kembali ke rumah itu. Ed, Lorraine, Brad, dan Drew.
Drew ternyata sudah menemukan Carolyn duluan saat mereka sampai di ruang bawah tanah. Carolyn sedang memegang gunting, hendak menusuk April, untung sudah dipegangi Drew. Mereka memegangi ibu dan menyeretnya keluar. Ternyata, hantu yang merasuki ibu tak menghendaki ibu keluar dari rumah itu. Tubuh ibu memar seperti terbakar waktu sampai di depan pintu. Sementara itu, April menghilang.
Saat tubuh ibu dilepaskan, ibu langsung terjengkang dan terseret kembali ke ruang bawah tanah. Mereka menyusulnya ke sana, sementara Drew mencari April. Tubuh ibu terpental ke sana-kemari di ruangan itu. Sambil mencari April, Drew membawa Chaterine ke mobil, menyuruhnya duduk diam di sana sampai semuanya selesai. Ia juga harus menenangkan Chaterine yang panik melihat semuanya. Drew mulai mencari April ke seluruh penjuru rumah.
Di ruang bawah tanah, ibu yang kerasukan benar-benar susah diatasi. Berkali-kali ibu melemparkan orang-orang yang memeganginya. Ibu bahkan mencekik Ed dan menggigit Brad sampai berdarah-darah. Lorraine berinisiatif mengambil sebuah kain dan menutupkannya ke kepala ibu. Ibu didudukkan di kursi dan tubuhnya diikat, bahkan diborgol. Ed memutuskan untuk melakukan ritual pengusiran setan itu sendiri, tanpa menunggu pastur Gordon, karena mereka kehabisan waktu sekarang.
Ibu mengerang dengan suara mengerikan. Lorraine berlari mengambil buku doa, di lantai atas Drew juga berlari-lari karena belum menemukan April. Ritual pun dimulai. Ed membaca buku doa sambil mencipratkan air suci ke tubuh ibu. Ibu mengerang sangat kencang dan mengerikan. Raungannya begitu dahsyat hingga ruangan itu bergetar dan benda-benda berjatuhan. Christine yang di mobil juga merasakan ada yang aneh. Burung-menabraki mobilnya, menabraki rumah dan memecahkan kaca-kaca. Drew masih mencari April. Burung juga menabrak kaca kecil di ruang bawah tanah. Ed masih terus membaca buku doanya.
Drew sepertinya menemukan April di bawah parket kayu di bawah meja makan. Brad dan ayah memegangi ibu yang rontaannya semakin kencang, sementara Lorraine membujuk ibu untuk melepaskan hantu itu dari dalam. Ibu harus kuat untuk selamat. Ayah tidak tega melihat ibu sepertinya kesakitan, dan meminta mereka menghentikan semua ini. Apalagi tiba-tiba ibu menyemprotkan darah dari mulutnya, ayah semakin tidak tega. Lorraine memarahi ayah yang lemah. Kain penutup kepala ibu sobek dan menampakkan wajah ibu yang sekarang berubah jadi Batsyeba. Ayah terpana.
Drew mengambil linggis dan merusak lantai untuk menyelamatkan April. Hantu di tubuh ibu semakin marah. Ia secara ghaib melemparkan seluruh benda di ruangan itu pada mereka. Kebanyakan adalah benda tajam. Tiba-tiba senyap. Tak ada raungan. Ed menghentikan doanya. Tubuh ibu melayang bersama kursinya. Kemudian jungkir balik. Ed meneruskan doanya dan meminta agar ibu yang bergantungan di turunkan. Ternyata ibu turun sendiri. Ia dijatuhkan dan kursinya rusak berantakan. Lemari di sebelah Ed ambruk dan hampir menimpanya. Ibu terkekeh setelah itu. Tidak ada yang berubah. Ayah meminta Batsyeba untuk melepaskan istrinya. Tapi, Batsyeba malah mengancam akan membunuh mereka semua. Benda-benda tajam itu kembali melayang menyerang mereka. Senapan juga meletus sendiri. Saat Drew mengumumkan keberadaan April, ibu langsung berlari dan kembali meraih gunting. Ibu menerobos bagian bawah ruangan itu yang menghubungkan dengan ruang dapur, tempat di mana April berada.
Merekapun kembali merasakan bahaya yang mengancam. Mereka segera mengikuti ibu. Lorraine yang pernah terperosok, memilihjalan lain. Belum sempat ibu menusuk April, ritual pengusiran setan itu dilanjutkan. Dengan memanggil nama Batsyeba, Ed merapalkan doa pamungkasnya, sementara Lorraine memegangi puncak kepala ibu sambil mengingatkan kenangan-kenangan indah bersama keluarganya. Ayah, sambil memeluk April yang terjepit, juga menyemangati ibu untuk mengeluarkan setan itu dari dalam tubuhnya. Wajah ibu berubah-ubah mengerikan. Sekelebat kenangan indah di pantai membayangi ibu. Ibu perlahan-lahan tenang, menatap April yang meringkuk ketakutan melihat ibunya. Tiba-tiba, ibu memuntahkan darah, banyak sekali. Wajah ibu kembali seperti semula, cantik, dan ia menangis. Setannya sudah pergi.
Keesokan harinya, ibu dipapah keluar. Sinar matahari langsung menghapus semua memarnya. Ia memeluk April dan berulang kali meminta maaf padanya. Putri-putri nya yang lain menyusul untuk memeluknya. April mengembalikan liontin yang ia temukan pada Lorraine. Keluarga itu berpelukan dengan bahagia. Selesai.
Terima kasih sudah membaca.
terima kasih buat sipnosisnya, saya sih beneran cm penasaran tp gk brani nonton dhe
BalasHapus